Home » » Analisis Permasalahan

Analisis Permasalahan

Written By Unknown on Selasa, 01 Januari 2013 | 21.59

ANALISIS PERMASALAHAN



Teknik analisis masalah sebagai cara untuk merinci suatu kedalamam beberapa unsure menjadi sedemikian penting, guna memperoleh informasi. Dalam beberapa literature dikatakan bahwa teknik adalah suatu metode atau prosedur . menurut  William N Dunn, teknik merupakan variasi dari metode-metode tertentu dan dapat diterapkan dalam konteks yang lebih khusus.
Dalam bahasa ini akan dijelaskan mengenai teknik yang dapat dipakai dalam melakukan identifikasi .
Menurut Kepner Tregou, penilaian situasi memberikan kepada kita suatu titik berangkat , yaitu suatu metode untuk mengambil situasi yang kompleks atau tidak didefinisikan dengan jelas.
Penilaian situasi merupakan cara metode mengidentifikasi dan memperjelas kerissauan-kerisauan yang prioritasnya  tinggi .
Berikut adalah cara  untuk mengidentifikasi masalah,dengan urutan sebagai berikut :
1.    Mendeskripsi persoalan masalah secara terinci dengan menggunakan data / informasi yang jeladan spesifik.
2.    Mengembangkan sebab-sebab yang mungkin dari persoalan itu dengan menggunakan pengalaman dan logika dari diskripsi masalah tersebut.
3.    Menemukan sebab yang sesungguhnya dengan menguji secara kritis untuk membuktikan data/informasi yang ada.
Terdapat beberapa langkah untuk mengidentifikasi permasalahan, ulai dari merumuskan masalah sampai melakukan ferifikasi terhadap penyebab permasalahan tersebut, dan ini akan diuraikan lebih lanjut.

A.   PERUMUSAN MASALAH
Ini merupakan langkah pertama dalam melakukan analisis masalah. Masalah perlu dirumuskan secara benar agar tidak menimbulkan pengertian yaqng berbeda.
Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa batas sebuah masalah adalah “kesenjangan” , oleh karena itu sesuatu dapat dikatakan masalah jika terdapat kesenjangan baik kesenjangan secara prosedur maupun system.
Contoh dari kasus ini adalah jika pegawai yang sehari-harinya masuk tepat waktu namun akhir akhir ini pegawai tersebut sering terlambat masuk kantor. Atau sebuah pabrik baja yang biasanya memproduksi 10 ton baja perharinya  sekarang hanya mampu memproduksi 5 ton saja.

Pada kedua contoh kasus diatas dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya keduasituasi tersebut di atas mempunyai masalah.
Dari contoh masalah tersebut jelas bahwa  keduanya merupakan masalah tunggal (spesifik) . dan ini bias langsung kita cari penyebabnya. Terkadang kita sering menemukan masalah yang majemuk, seperti si A malas masuk kantor, si A suka memprofokasi dan si A selalu menuntut tambahan peenghasilan. Walaupun kelihatanya masalah –masalah tersebut saling berkaitan namun untuk mencari penyebabnya kita harus memilah-milah terlebih dahulu masalah tersebut menjadi masalah tunggal (spesifik). Artinya dengan memilah-milah persoalan tersebut, kita dapat merumuskan dengan jelas masing-masing persoalan dan mencari penyebab dari masing-masing persoalan itu secara baik.

B.   Membuat Spesifikasi Penyebab
Tahap berikutnya aadalah mencari penyebab secara spesifik , dan tentunya harus diawali dengan pertanyaan APA ataau SIAPA yang mempunyai masalah , apa yang sedang dihadapi, kapan dan di mana masalah itu terdi, serta berapa besar masalah itu dan bagainmana kecenderungannya dari waktu ke waktu.

            Setelah semua pertanyan tersebut dijawab maka selanjutnya kita mencari pembedaan maksudnya mengidentifikasi perbedaan antara antara pihak yang bermasalah dengan pihak pembanding pada setiap spesifikassi yang ada dan perubahan maksudnya berapa besar perubahan yang terjadi pada pihak yang bermasalah sejak masalah itu mulai dirasakan.

Kemudian dari perbedaan dan perubahan yang ada maka kita membuat daftar  kemungkinanan penyebab dengan berbagai fakta , pengalamam dan logika yang ada terhadap penyimpangan tersebut.

C.   Menguji Penyebab
Untuk menentukan penyebab yang paling dominan atau penyebab yang sebenarnya, kita melakukan pengujian terhadap kemungkinan kemungkinan penyebab yang telah kita daftar (list) sebelumnya.

Pertanyaan yang digunakan untukmenguji kebenaran dari kemungkinan penyebeb adalah: apakah penyebab ini telah  sesuai dengan faktaa yang ada ? dan siapa yang bertanggung jawab terhadap kebenaran informasi terssebut? Semua yang tidak berdasar atas kedua pertanyan di atas maka ditanyakan gugur (invalid).

D.   Memferifikasi Penyebab Yang Sebenarnya
Untuk memferifikasi terhadap benda mati kita dapat langsung melakukan ferifikasi penyebab yakni dengan mengganti suku cadang yang dianggap merusak atau tidak berfungsi dengan suku cadang yang baru, sedangkan untuk hal-hal yang bersifat masusia, hal ini relative sulit, sebab kita tidak bias langsung melakukan ferifikasi dengan memecat seseorang jika ia tidak berfungsi  sebagai mana mestinya.
            Oleh karena itu tindakan ferifikasi sangat cocok dilakukan untuk masalh-masalah yang berhubungan dengan benda mati.

Dari semua langkah didalam menganalisis masalah yang berguna untuk mencari penyebab suatu masalah dapat dilakukan dengan beberapa pisau analisis sebab akibat antara lain adalah dengan menggunakan metode :causal map” (peta sebab akibat) atau dapat juga menggunakan metode “fish Bone Diagram “ (dianggap tulang ikan).

Alternative pemecah masalah disebut juga dengan analisis keputusan, yaitu merupan kelanjutan dari Teknik Analisis Masalah.
Alternative pemecahan masalah merupakan langkah untuk meentukan keputusan sebagai
tindakan terbaik untuk memperbaiki “penyimpangan” yang ada.
Ada 3 (tiga) ide yang mendasar dala melakukan alternative pemecahan masalah yaitu :
1.    Menentukan sasaran-sasaran  atau membuat kriteria yang mengidentifikasi hasil-hasil yang akan kita capai serta sumber-sumber apa saja yang harus kita siapkan.
2.    Mempertimbangkan alternative-alternatif yang dapat memenuhi sasaran, serta menentukan alternative mana yang cocok dengan kebutuhan kita.
3.    Menilai akibat-akibat yang merugikan atau berbagai resiko yang terkandung dalam alternative –alternatif yang menarik sebelum diadakan komitmen untuk bertindak.

Langkah-langkah analisis keputusan tersebut dapat di gambarkan seperti berikut :
Menentukan sasaran-à menilai alternatif-à menilai akibat


E. Menyatakan Tujuan Pengambilan Keputusan
Langkah alternative pemecahan masalah dimulai dengan Menyatakan Tujuan Pengambilan Keputusan. Dengan menyatakan tujuan pengambilan keputusan tersebut, kita akan mengetahui apa yang harus dilakukan. Semakin spesifik pernyataan tersebut, semakin baik kita dapat melakukan pengambilan keputusan, sedangkan pernyataan yang kurang/tidak spesifik akan membuat kita sulit memusatkan perhatian pada tujuan yang akan kita putuskan.
Contoh dari masalah ini adalah: jika tujuan pengambilan keputusan kita adalah untuk mengiris bawang kita nyatakan dengan “diperlukan pisau dapur yang tajam” maka akan lebih mudah bagi kita untuk menetapkan keputusan jika dibandingkan dengan pernyataan “alat-alat apa saja yang dapat digunakan untuk mengiris bawang”, karena kita masih perlu berfikir beberapa kali untuk menentukan alat-alat apa saja yang dapat mengiris bawang.

F. menentukan Kriteria Pemilihan
Langkah ini biasa juga disebut dengan persyaratan Pemilihan. Pada langkah ini kita akan menentukan persyaratan apa yang harus kita tuntut untuk calon pilihan kita. kriteria ini sebagai sortir atau penyaring terhadap calon-calon yang akan kita pilih nantinya.
Kriteria dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kriteria wajib, keharusan dan kiteria keinginan. Kriteria keharusan dibuat untuk memberikan batasan calon yang layak untuk dipilih, sedang kriteria keinginan dibuat untuk memilih calon mana dari yang sudah layak untuk dipilih tersebut pantas menjadi pilihan atau pilihan-pilihan terbaik.
Kriteria wajib/keharusan mempunyai cirri mutlak, terukur dan realistis. Mutlak artinya ktriteria yang kita buat akan menjadi batasan apakah sesuatu atau seseorang calon layak menjadi calon terpilih. Kriteria wajib/keharusan ini juga tidak bisa ditawar lagi. Jawaban yang diminta sifatnya tertutup, misalnya dengan menjawab “ya” atau “tidak”; “berhasil” atau “gagal” dan seterusnya. Cirri lain dari Kriteria ini adalah terukur, artinya jelas parameter ukurannya, misalnya dibutuhkan 8 orang pegawai baru, dicetak 100 eksemplar buku panduan, dan lain-lain. Untuk cirri realistic aksudnya dalah si pengambil keputusan harus berhati-hati dalam menentukan kriteria untuk masuk dalam keharusan, misalnya calon pegawai yang memiliki nilai potensi akademik terataslah yang lolos untuk masuk pada tes berikutnya sedangkan yang terbawah akan gugur dengan sendirinya.
Berbeda dengan kriteria wajib, kriteria keinginan akan lebih bersifat relative, artinya kriteria keinginan digunakan untuk memilih mana calon atau alternative yangpaling mendekati dengan keinginan tertentu, dan biasanya untuk menentukan kriteria keinginan harus terlebih dahulu melewati kriteria wajib/keharusan, sehingga akan lebih objektif.
Langkah selanjutnya, maka kita  tinggal menetapkan bobot dari masing-masing kriteria tersebut. Hal ini dimaksudkan agar kriteria yang lebih tinggi peruntukannya memiliki bobot yang lebih tinggi demikian pula sebaliknya akan memiliki bobot yang lebih rendah.
Pembuatan kriteria merupakan langkah yang bersifat substantive, imajinatif dan kreatif dimana setiap individu diberikan kesempatan untuk memikirkan bentuk maupun jenis kriteria itu sendiri agar benar-benar sesuai dengan tujuan terhadap keputusan yang akan diambil.

G. Mengembangkan Alternatif Pilihan
Pada langkah ini kita akan membuat beberapa alternative sebagai pilihan. Alternative perlu untuk dikembangkan agar kita lebih objektif dalam menyusun kriteria dan sebaiknya alternative-alternatif ini tidak diteliti dahulu sebelum kita menentukan kriterianya.
Mengembangkan alternative juga merupakan langkah yang kreatif merupakan langkah yang kreatif, artinya semakin kita kreatif tentunya semakin banyak alternative yang kita ajukan untuk dipilih. Untuk mengembangkan alternative ini kita dapat melakukan dengan curah pendapat. Kita juga dapat memodifikasi, memperbaiki, atau menggabungkan beberapaalternatif yang sudah ada dengan alternative-alternatif baru  yang didapat dari usulan curah pendapat tersebut.
Contoh dari mengembangkan alternative ini adalah: jika kita ingin menuju ke satu tujuan tertentu, sedangkan kita telah mendapatkan beberapa altenatif pilihan awal sebelumnya misalnya melewati jalur iA, jalur B dan Jalur C. namun kita perlu juga mendapatkan  alternative lain seperti dari radio atau dari telepon kepada teman, sehingga besar kemungkinan kita akan menemukan alternative pilihan lain misalnya dapat juga melalui jalur X dan jalur Y, maka kedua jalur yang baru ini juga menjadi pertimbangan untuk kita memilih, artinya jika sebelumnya kita hanya memiliki 3 alternatif pilihan maka setealh adanya pengembangan alternative, sekarang kita memiliki 5 alternatif pilihan.

H. Mengevaluasi Altenatif
Untuk mengevaluasi alternative saringan pertama yang harus kita lakukan adalah KRITERIA keharusan sebab ini akan menentukan apakah alternative  itu layak atau memiliki kualitas yang memadai untuk diperhitungkan. Seluruh butir dari kriteria keharusan harus dipenuhi bagi calon alternative pilihan.
Untuk menentukan mana yang baik dari calon alternative tersebut, maka perlu juga menyaringnya dengan saringan kedua yaitu dengan kriteria keinginan, sehingga semua unsur0unsur dalam pembobotan dari kriteria keharusan dapat dikombinasikan dengan pembobotan yang ada pada kriteria keinginan.
Terakhir yang harus kita lakukan adalah mempertimbangkan resiko pilihan dan ini harus dimulai dari hal-hal yang sifatnya negative kalau pilihan kita itu ditetapkan. Alas an kita melihat dari sisi negative adalah untuk  mengantisipasi terjadinya hal-hal yang merugikan sebelum kita benar-benar menentukan suatu keputusan dan jika pertimbangan yang bersifat negative ini akan benra-benar menjadi kenyataan dikemudian hari, kita sudah siap menerima resiko yang kita hadapi bahkan kita sudah siap menyiapkan tindakan untuk pencegahannya.
Beberapa pisau analisis yang dapat kita gunakan dalam alternative pemecahan masalah masalah ini diantaranya adalah pohon alternative pada PKT, Diagram Force Field Analysis (analisis kekuatan medan), formulasi  strategi SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dan lain sebagainya, sedangkan untuk melakukan pemilihan kriteria kita dapat melakukannya dengan Teori Tapisan Mc Namara, metoda CBA (Cast Benefit Analysis) dan lain-lain.

I.    Latihan
1.    Hal-hal apa yang harus dilakukan dalam mengidentifikasi masalah?
2.     Sebutkan 2(dua) teknik dalam mencari penyebab masalah
3.     Bagaimana mengambil tindakan terbaik dan apa yang harus dilakukan?

J. Rangkuman
Bila kita dihadapkan dengan suatu masalah biasanya kita cenderung memusatkan perhatian terhadap tibdakan apa yang kita akan ambil untuk mengurangi akibat yang akan ditimbulkan. Tapi jika tindakan yang diambil ternyata persoalannya masih ada maka semua itu akan sia-sia.
Analisis permasalahan membantu kita mengumpulan informasi mengenai bernagai persoalan yang ada, sehingga kita dapat menemukan sebab yang sesungguhnya sebelum melakukan pemecahan masalah.
Secara umum ada 4 (empat) tahapan yang dilakukan dalam mengalisis masalah yaitu: perumusan masalah, membuat spesifik penyebab, menguji penyebab dan memverifikasi penyebab yang sebenarnya.
Seringkali menghadapi suatu keputusan dengan berbagai macam alternative pilihan. Untuk menentukan dari sekian banyak alternative tersebut dibutuhkan satu komitmen yang tegas, dan tentunya untuk memenuhi komitmen tersebut juga harus diperlukan beberapa kriteria-kriteria tertentu agar pilihan jatuh pada alternative yang telah matang pertimbangkannya.
Ada tiga hal mendasar untuk menetapkan alternative pilihan agar jatuh pada keputusan yang tepat yaitu menentukan sasaran, menilai alternative dan menilai akibat atau dampak yang akan terjadi kalau keputusan itu ditetapkan.
Dalam menentukan alternative pemecahan masalah kita dapat menggunakan berbagai macam pisau analisis penentuan alternative antara lain: pohon alternative pada PKT, Diagram Force Field Analysis (analisis kekuatan medan), formulasi  strategi SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dan lain sebagainya, sedangkan untuk melakukan pemilihan kriteria kita dapat melakukannya dengan Teori Tapisan Mc Namara, metoda CBA (Cast Benefit Analysis) dan lain-lain.

Ditulis Oleh : Unknown ~ Berbagi Design Blogger

Sobat sedang membaca artikel tentang Analisis Permasalahan. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebarluaskan artikel ini, tapi jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya.

Share this article :

get this widget
Memuat...


Daftar Artikel Gratis

Berlangganan Gratis



 
Support : Fahrezanugraha | Alifa Firmansyah | Team Creatif
Copyright © 2013. Skripsi, Karya Tulis Ilmiah dan bahan Tayang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger